Hak Paten

Posting Komentar

“Mengapa Pak Bakri tidak mematenkan resep rawon ini agar tidak ditiru orang lain?” Tanya seorang pelanggan yang sedang menikmati makannya.

“Apa untungnya Pak kalau saya memiliki hak paten?” sahut Pak Bakri kepada pelanggannya.

“Banyak, Pak. Anda bisa mendapat royalty dari orang yang memakai resep rawon ini,” si pelanggan menjelaskan.

“Ah itu berarti membuat orang lain yang berjualan rawon menjadi susah. Biarlah…saya tidak usah punya hak paten,” jawab Pak Bakri sambil menunag kuah rawon.

“Lho…mengapa, Pak?” Tanya pelanggan itu heran.
“Hak paten itu berarti mateni (artinya membunuh) orang lain toh? Lebih baik tidak usah punya hak paten,” Pak Bakri menutup pembicaraan.

Rakyat tidak serakah. Ia tahu sesamanya butuh kehidupan. Hai para petinggi, belajarlah dari mereka.
(Edy Sumartono)

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter